Yayasan Kebutuhan Khusus Malang-Batu

Yayasan Kasih Bunda

Jl R Tumenggung Suryo 100 Malang
0341-498388

Klinik Terapi Wicara "Fastabiqul Khairat"

Kav Selatan slb-c pembina tingkat nasional
JL Dr Cipto VIII Bedali-Lawang-Malang
085655530472
terapiwicara@yahoo.co.id
www.antonherwanto.blogspot.com

Rumah Ceria

Perum Metro A-11
Batu Malang
0341-8142969, 5495075

Reference: autis.info

Al-A'raf

Tafsir Ibnu kasir (Al'A'raf, 7:46)

(46) Setelah Allah membicarakan tentang penghuni surga dan penghuni neraka, kemudian Dia memperingati kita bahwa di antara surga da neraka terdapat tabir. Yaitu pembatas untuk menghalangi masuknya penghuni neraka ke surga. Ibn Jarir berkata,"Adalah sebuah pagar seperti yang disebutkan Allah,"Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab," (QS. Al-Hadid, 57:13)

As-Suddi berkata,"Disebut dengan Al-A'raf, karena penghuni al-A'raf mengetahui keadaan-keadaan manusia. Para penghuni al-A'raf adalah mereka yang imbang kebaikan dan kesalahannya, sebagaimana ditulis oleh Khudzaifah dan Ibn Abbas dan Ibn Mas'ud dan lainnya para ulama salaf dan khalaf. Diriwayatkan oleh Ibn Jarir dari Khudzaifah  bahwa dia ditanya tentang penghuni al-A'raf, dia menjawab,"Mereka adalah kaum yang antara kebaikan dan kenurukan mereka seimbang. Keburukan menjauhkannya dari surga, kebaikannya menyelamatkannya dari neraka. Maka mereka berada di pagar, sampai Allah menentukan keputusan untuk mereka."

Tafsir Al-QURTUBI (Al'A'raf, 7:46)

(46) Maksudnya, terdapat pembatas, yakni pagar antara surga dan neraka. Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ulama mengenai orang-orang yang dimaksud sebagai ashabul a'raf. Abdullah bin Mas'ud, Huzaifah Al-Yamani dan Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka adalah orang yang kebaikan dan keburukannya seimbang. Menurut Mujahid, mereka adalah orang-orang saleh dari para ulama dan fuqaha'. Mahdawi menyatakan mereka adalah orang-orang yang mati syahid.

Dalam musnad Khatsimah bin Sulaiman disebutkan hadis yang diriwayatkan dari Jabin bin Abdullah bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Timbangan diletakkan pada hari Kiamat dan semua kebaikan dan keburukan ditimbang. Barangsiapa yang kebaikannya lebih berat dari keburukannya, walau seberat telur kutu, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang keburukannya lebih berat dari kebaikannya, walau seberat telur kutu, maka ia akan masuk neraka". Kemudian ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah saw., siapakah orang-orang yang kebaikan dan keburukan seimbang?" lalu Rasulullah saw. menjawab, "Mereka adalah ashabul a'raf".

Hadis Nabi

Dari Abu Said Al-Khudri ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Apabila orang mukmin telah selesai dari siksa neraka, maka dia akan dikurung dalam jembatan yang terletak antara surga dan neraka, maka dibalaslah segala kedzaliman yang terjadi di antara mereka ketika di dunia, sehingga ketika sudah selesai dan bersih, mereka diizinkan untuk masuk surga. Demi Dzat yang aku berada dalam genggamannya, sesungguhnya tempat kalian disurga, lebih baik dari tempat tinggal kalian di dunia," (HR. Bukhari).

copas: alquran The Wisdom penerbit: PT. Aku Bisa

Pendamping dari Kalangan Jin

Hadis Nabi

Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah seorang pun dari kalian melainkan diikutkan padanya pendamping dari kalangan jin." Mereka bertanya,"Anda juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,"Aku juga, hanya saja Allah membantuku mengalahkannya lalu sehingga dia masuk Islam, karenanya dia hanya memerintahkan kebaikan padaku," (HR. Muslim).

copas: Alquran The Wisdom Penerbit PT. Aku Bisa

Kebahagiaan orang yang senantiasa berjalan di atas shirathal mustaqim

Kebahagiaan orang yang senantiasa berjalan di atas shirathal mustaqim adalah dia selalu merasa tenang dengan akhi yang baik dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Dia juga merasa yakin bahwa tempat kembalinya adalah tempat yang baik. Ia pun percaya sepenuhnya terhadap janji Rabbnya, rela dengan qadha'-Nya, dan mengendalikan langkahnya untuk tetap berada di atas jalan ini.

Dia sadar bahwa ada seseorang yang menunjukkan jalan ini. Siapakah? Dia seorang yang makshum, tidak berbicara berdasarkan nafsu, dan tidak mengekor orang-orang yang menyimpang. Seseorang yagn ucapannya adalah hujjah, yang terjaga dari keusilan setan, dan keteledoran manusia.

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutiya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah
QS. Ar-Ra'd: 11

Dalam penitiannya di atas jalan ini, hamba dimaksud akan mendapatkan kebahagiaan. Dia tahu bahwa dirinya memiliki Ilah, di depannya ada suri teladan, di tangannya ada kitab suci di dalam harinya ada cahaya kebenaran, dan di dalam nuraninya ada pemberi nasehat. Dengan demikian ia menjadi sosok yang berjalan menuju kenikmatan, yang berbuat dalam ketaatan, dan yang berusaha ke arah kebaikan.

Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
QS. Al-An'am: 88

Dimanakah yang disebut kegelapan, wahai penunjuk jalan? Di manakah cahaya Allah itu ada dalam kalbuku? Dan inilah yang aku lihat.

Jalan yang dimaksud ada dua: yang indrawi dan yang maknawi. Yang maknawi adalah jalan hidayah dan iman. Sedangkan yang indrawi adalah jalan yang di atas Jahanam. Jalan keimanan adalah jalan yang ada di dunia fana-sarat dengan cakar-cakar pencengkraman berupa syahwat. Sedangkan jalan ukhrawi yang berada di atas Jahanam-penuh 'duri-duri yang sangat tajam'.

Maka barangsiapa mampu melampaui jalan ini dengan keimanannya, dia akan mampu melampaui jala ukhrawi itu sesuai dengan keyakinannya. Dan jika seorang hamba berhasil mendapatkan hidayah jalan yang lurus ini, maka akan lenyap semua kesusahan, kegundahan, dan dukacitanya.


copypaste
Al-Qarni, A. 2006. La Tahzan Jangan bersedih!. Jakarta: Qisthi Press.

Kesalahan Muslim di Bulan Ramadhan



Jangan Bersedih, Usirlah Setiap Kegalauan!

Berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit aktivitasnya. Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari semua itu adalah hanya sekedar desas desus dan omong kosong yang tak berguna. Itulah keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tak pernah mengerjakan amalan yang bermakna dan berbuah pahala.

Oleh sebab itu, hendaknya kamu senantiasa bergerak, bekerja, mencari, membaca, membaca al-Qur'an, bertasbih, menulis atau mengunjungi sahabat. Gunakan waktu sebaik-baiknya, dan jangan biarkan ada satu menit pun yang terbuang sia-sia!Ingat, sehari saja anda kosong tak bergerak, niscaya kegundahan, keresahan godaan dan bisikan setan akan mudah menyelinap dalam tubuh Anda! Dan bila sudah demikian, maka Anda akan menjadi lapangan permainan para setan.

copypaste
Al-Qarni, A. 2006. La Tahzan Jangan bersedih!. Jakarta: Qisthi Press.